Minggu, 01 Agustus 2010

Koin Perak Kuno 2 1/2 Gulden Belanda



Koin Perak Kuno 2 ½ Gulden Belanda


Di Indonesia hobi mengumpulkan koin kuno belum sepopuler hobi mengumpulkan perangko. Kalau hobi mengumpulkan perangko disebut Filateli, maka hobi mengumpulkan uang lama disebut Numismatik. Numismatik mengacu pada suatu kegiatan mempelajari sekaligus mengumpulkan uang lama. Cakupan Numismatik disini termasuk koin, uang kertas, medali, token serta alat-alat tukar lainnya yang berfungsi sebagaimana halnya uang.

Banyak sekali koin kuno yang bisa ditemukan di tanah Indonesia. Mengingat dulu kita memiliki sejarah kerajaan yang terbentang luas dengan berbagai macam masa dan ragam kerajaannya, serta mengingat kita pernah mengalami masa kolonialisme penjajah Belanda. Maka tidak mengherankan kalau sisa-sisa peninggalan dari masa tersebut masih banyak ditemukan di Indonesia.

Koleksi koin kuno yang populer terutama koin Gulden peninggalan Belanda. Koin ini yang paling sering ditemukan sampai sekarang. Nominal koin Gulden bervariasi, dari yang paling kecil pecahan 1/10 Gulden berbahan perak sampai dengan yang paling besar nominal 10 Gulden yang terbuat dari emas. Dari semua pecahan tersebut yang paling mencolok adalah pecahan 2 ½ Gulden. Pecahan ini mempunyai berat 25 gram, berbahan perak dengan kadar bervariasi dari 72% sampai 94%.

Gambar koin Gulden pun bervariasi mengikuti masa pemerintahan dari Raja dan Ratu Belanda yang berkuasa pada waktu itu. Mulai dari Raja Willem I memerintah mulai tahun 1815 sampai dengan tahun 1840, Raja Willem II (1840 s/d 1849), Raja Willem III (1849 s/d 1890) dan Ratu Wilhelmina (1890 s/d 1948). Koin Gulden pada masa-masa tersebut secara umum langka karena nilai sejarah dan usia yang sudah lama. Akan tetapi dalam Numismatik ada yang masuk kategori langka sampai dengan yang sangat langka.

Paling tidak ada 10 jenis variasi tahun koin Gulden yang masuk kategori sangat langka untuk nominal 2 ½ Gulden. Mulai dari masa Raja Willem I, yaitu nominal 2 ½ Gulden tahun 1840 (2,5G 1840) dimana koin ini hanya muncul pada tahun 1840 saja. Untuk masa pemerintahan Raja Willem II rata-rata koin keluaran pada tahun tersebut langka karena jumlah cetaknya yang sedikit. Kecuali untuk tahun-tahun 1845, 1847, dan 1848. Sedangkan untuk masa Raja Willem III yang paling sangat dicari dan diburu oleh kolektor koin sehingga masuk kategori sangat langka adalah tahun 1863. Diantara para kolektor, koin tahun tersebut sangat sakral, dikarenakan tingkat kesulitan untuk mendapatkannya . Masih dari masa Raja Willem III tahun yang langka mencakup 1853, 1856, 1860 dan 1861.

Untuk masa Ratu Wilhelmina yang masuk kategori sangat langka adalah tahun 1898, kemudian tahun 1932 dengan variasi gambar rambut Wilhelmina yang lebih tegas (dicetak dengan relief yang dalam) populer di Indonesia  disebut variasi “rambut kasar” atau di internasional disebut “deep hair lines”. Lalu tahun 1938 “rambut kasar”, setelah itu tahun 1940.
Koin nominal 2 ½ Gulden Belanda baik tahun yang sangat langka maupun yang biasa mengandung tiga aspek penting sehingga layak untuk dikoleksi, yaitu: aspek sebagai KOLEKSI itu sendiri, aspek SEJARAH, dan aspek INVESTASI. Aspek koleksi mengandung nilai dimana desain koin tersebut sangat indah dan menarik. Gambar Raja dan Ratu Wilhelmina dipahat dengan sangat detail pada koin 2 ½ Gulden. Gambar tersebut memperlihatkan pahatan mulai leher sampai kepala atau lazim disebut “bust”. Pahatannya sangat menggambarkan wajah aslinya, sehingga mudah dikenali (ikonik).

Aspek sejarah dimana kita bisa belajar menggali cerita dari sebuah koin. Mempelajari siapa yang memerintah pada waktu itu, bagaimana dia memerintah, serta kejadian-kejadian apa yang terjadi masa itu bisa diketahui dengan mempelajari sebuah koin Gulden. Dari aspek sejarah akan timbul banyak pertanyaan yang akan semakin menarik kita untuk semakin mempelajari sejarah masa lalu. Yang terakhir aspek Investasi, dimana koin Gulden tersebut jumlahnya sangat terbatas, apalagi yang masuk kategori sangat langka diatas. Dengan menyimpan koin Gulden baik yang diperoleh sendiri, membeli langsung, ataupun mendapatkannya dari lelang kita bisa menyimpannya layaknya kita berinvestasi di emas. Koin Gulden tersebut nilainya akan selalu naik seiring dengan berjalannya waktu. Tentu saja sebelumnya kita harus rajin-rajin untuk mempelajari koin Gulden variasi atau tahun apa yang layak untuk kita simpan dalam jangka panjang, ataupun untuk disimpan dalam jangka pendek.

Penulis adalah Syarif, peng-hobi koin kuno pemilik blog jual-beli koin kuno KOINKUNO88 serta pemilik blog reefcoins.